sudah berpuluh-puluh waktu dihabiskan ntuk menyelami samudera
kian masuk di dalamnya bertambah banyak sifat yang menjadi kekasih rasa
memuncak mengkerucut membentuk kegusaran ragawi
walau rasa inginnya menghilangkan yg tertabiri di hati
penglihatan tak Mampu mentafsirkan apa yang tersirat
hanya tampak bongkahan-bongkahan cahaya yang menyelimuti hati
hingga penyelaman ini diakhiri pada titik yang sama dimana hati bermula
mestinya mutiara-mutiara ini berbinar mengisi ruang
tapi api terburu padam dan abu kelabu menutupnya
mungkin terlalu menyatu hati dan tubuh
sungguhpun itu
darah yg mengalir adalah teman jiwa sebagai alamat perutusan
kalaulah aku memanggilku terasalah membuka
kalaulah kutarik nafas lalu kuhembuskan tersingkaplah
kalaulah cinta menyelimuti terbukalah
namun kapankah...
kesempurnaan Penghambaan sampai pada Samudera Pemurnian Tanpa Warna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar