Selasa, 13 Juli 2010

rumah hati

ini bukan pelita lagi karena kenangan membakar membentur rusuh
semak-semak ditepian jalan bersambung membuat ladang api
tubuh bukan untuk dilalapnya hanya perantara garis tepi
kapan bisa dikenali sukma pembawa pelita.....
pengemban cahaya menyaru rasa yg tersejuki

di rumah hati ada yang berbincang selalu
dengan cadar penutup rupa sakralnya
prasangkaku dia ingin membuat rahasia
sesamar dia memberi cintanya
sekian waktu hati meniti kehampaan
tak terbatasi oleh rupa
hanya dapat dimengerti menelusup hati
nalar kadang jadi pintu dan juga jadi aral
yang kadang terpental, kadang menyeretnya
tapi mengapa aku yng harus mengikuti gelombang asmara ini

Tidak ada komentar: