Minggu, 30 Januari 2011


pernahkah pelangi menanyakan pada warna untuk melepas satu sisi saja?..karena satu saja tersembunyi pelangi hanya akan jadi bianglala tanpa nama.......hey...tapi mengapa hanya rindu tersenyum sendiri..bukankah rindu milik hati....??lalu siapakah waktu ini, yg terus saja mengulang..membuat hikayat, hingga rindu senantiasa menjelang..

yang sabar, yang diam: inikah kekalahan ataukah kemenangan?
Bila kunyatakan keindahan-Mu dalam kata
ucap akan memblukar.....
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.
...karena.......
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Namun di hadiratNya, aku teramat jelas dan nyata
tapi...
kesabaran bukanlah diam, yg berserah pasrah.....
tak ada lagikah.....
Sepertinya aku tiada untukmu
Aku masih ada,,,,
semampu hati menyadari

...""karena aku mengerti,, engkau selalu tahu, tapi Siapa aku untukmu""

ketika norma norma surga memanggil namanya
aku selalu tersesat di jalan yg sama
di jalan tanpa matahari
saat keinginan hati ingin mengais di jalan syuhada
lho........!!
kan sudah kau intip rasa ini
mengapa masih memunguti pasir di padang
berdirilah...!!
karena jiwa tak ada partainya
...karena ini hanya harapan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah
dan sebelum usia terjemput

sembunyi dibalik matahari
purdah ini jadi batas yg terang
waktu ada tapi bukan hanya jadi bahan pertimbangan
namun hanya dasar perhitungan
dan mampukah...hati temukan ke-Esaan dengan batas yg ditentukan ??
tapi mengapa harus kupanggil....
telinga, mata, akal, hati dan tubuh ini
smua ada tak harus diinginkan.....
aku ada karena satu Kehendak
malu adalah kekuatan ketika seseorang ingin berbuat pantas dan menjauhi segala perilaku yang tidak layak. Namun dengan rasa malu juga seseorang jauh dari keimanan.......
tidak ada gunanya mutiara jika tetap berada di dalam kerang
karena mutiara kan terlihat indahnya ketika menghiasi mahkota sang raja
namun bisakah mutiara diperoleh tanpa harus melukainya...?

Selasa, 25 Januari 2011


sejak engkau detakkan jantungku,
sejak engkau gerakkan nafasku,
sejak engkau alirkan darahku
inginku tumbuhkan cintaMU
seperti rindu yg telah menguluti hati
namun..
karena kedekatan ini
aku menjadi tak sadari,cinta telah lekat pada diri
telah aku cukupkan satu tamar
telah aku cukupkan sebiji rasyad putih
dan telah kuminum hulailid hitam
agar sakit tak melipat hati, tapi keinginan menggerus diri
mungkinkah harus kutanyakan pad lapar..?
hingga hati dapat merapikan diri.....
yang sabar, yang diam: inikah kekalahan ataukah kemenangan?
Bila kunyatakan keindahan-Mu dalam kata
ucap akan memblukar.....
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.
karena.......
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Namun di hadiratNya, aku teramat jelas dan nyata
tapi...
kesabaran bukanlah diam, yg berserah pasrah.....
hati telah belajar pada waktu, untuk tetap kokoh berdiri namun hati tak cukup bisa ntuk mengenal semua rasa, walau kalbu adalah tempat rasa yg selalu berganti....

waktu telah cukup memberikan batas pemahaman... karena kalbu tramat kecil untuk memaklumi derita yg kerap ada....sebatas hati, bagai yang kupunya...

mencintai Tuhan hati akan menjadi melihat yang tak mampu tersingkap namun hati akan tertutup ketika kalbu memberikan separuh kasihnya pada dunia
mengendalikan asam di kepala
kelakar akal yang telah menjadikan hati
riwayat ini selalu membuatnya tertinggal
tapi haruskah ada.......
karena melupakan, berarti membuang sebait kehidupan
dan aku sudah terlanjur disini dengan bukti
jika ingatan adalah pembatas kehidupan

tak ada lagikah.....
Sepertinya aku tiada untukmu
Aku masih ada,,,,
semampu hati menyadari

""karena aku mengerti,, engkau selalu tahu, tapi Siapa aku untukmu""

ketika norma norma surga memanggil namanya
aku selalu tersesat di jalan yg sama
di jalan tanpa matahari
saat keinginan hati ingin mengais di jalan syuhada
langit ini bahasaMu
bumi ini percakapanMu
kalbu ini ungkapanMu

namun sesulit inikah bercengkrama denganMu

meski akan tetap selalu kuyakini
jika keterbatasan ini bahasa yg telah kuken
dengan pagi, siang dan dengan malam
Engkau telah berbicara padaku

dengan langit dan bumi yang menghampar
Engkau berbicara pada tubuhku
...
dengan nafas yang senantiasa kusandang
Engkau telah berbicara dengan sukmaku

dengan seutas jiwa ini
teramat gapil Engkau Bercakap
tapi...
hati tramat tulinya
semestinya kuikuti jalan rasa ini
hingga tiba waktunya, berhias diri di keabadiaan

kematian kebenaran yg mengikuti kalbu
tapi,,,,,,,,
masihkah,,,,,
menerima setiap segala kepastian yg tiba dengan Keridlaan
karena biji tasbih ini sering tercecer
...di hutan hutan kepedulian dunia
dunia
ragaku hanya mayat yang bertahta

jika waktu telah pergi
,,,??
usia menggerus
,,,!!??
setinggi inikah menghargai debu
...dan
segala akan tiba
...