Rabu, 14 Juli 2010

kesempurnaan Penghambaan

kalaulah aku memanggilku terasalah membuka
kalaulah kutarik nafas lalu kuhembuskan tersingkaplah
kalaulah cinta menyelimuti terbukalah
ini bukan pelita lagi karena kenangan membakar membentur rusuh
semak-semak ditepian jalan bersambung membuat ladang api
tubuh bukan untuk dilalapnya hanya perantara garis tepi
kapan bisa dikenali sukma pembawa pelita.....
pengemban cahaya menyaru rasa yg tersejuki
namun kapankah kesempurnaan Penghambaan
sampai pada Samudera Pemurnian Tanpa Warna

tak terbatasi oleh rupa

di rumah hati ada yang berbincang selalu
dengan cadar penutup rupa sakralnya
prasangkaku dia ingin membuat rahasia
sesamar dia memberi cintanya
sekian waktu hati meniti kehampaan
tak terbatasi oleh rupa
hanya dapat dimengerti menelusup hati
nalar kadang jadi pintu dan juga jadi aral
yang kadang terpental, kadang menyeretnya
tapi mengapa aku yng harus mengikuti gelombang asmara ini

dimana hati bermula

sudah berpuluh-puluh waktu dihabiskan ntuk menyelami samudera
kian masuk di dalamnya bertambah banyak sifat yang menjadi kekasih rasa
memuncak mengkerucut membentuk kegusaran ragawi
walau rasa inginnya menghilangkan yg tertabiri di hati
penglihatan tak Mampu mentafsirkan apa yang tersirat
mestinya mutiara-mutiara ini berbinar mengisi ruang
tapi api terburu padam dan abu kelabu menutupnya
mungkin terlalu menyatu hati dan tubuh
hanya bongkahan-bongkahan cahaya yang menyelimuti
sungguhpun itu
darah yg mengalir adalah teman jiwa sebagai alamat perutusan
hingga penyelaman ini diakhiri pada titik yang sama dimana hati bermula

Selasa, 13 Juli 2010

rumah hati

ini bukan pelita lagi karena kenangan membakar membentur rusuh
semak-semak ditepian jalan bersambung membuat ladang api
tubuh bukan untuk dilalapnya hanya perantara garis tepi
kapan bisa dikenali sukma pembawa pelita.....
pengemban cahaya menyaru rasa yg tersejuki

di rumah hati ada yang berbincang selalu
dengan cadar penutup rupa sakralnya
prasangkaku dia ingin membuat rahasia
sesamar dia memberi cintanya
sekian waktu hati meniti kehampaan
tak terbatasi oleh rupa
hanya dapat dimengerti menelusup hati
nalar kadang jadi pintu dan juga jadi aral
yang kadang terpental, kadang menyeretnya
tapi mengapa aku yng harus mengikuti gelombang asmara ini

mutiara-mutiara

sudah berpuluh-puluh waktu dihabiskan ntuk menyelami samudera
kian masuk di dalamnya bertambah banyak sifat yang menjadi kekasih rasa
memuncak mengkerucut membentuk kegusaran ragawi
walau rasa inginnya menghilangkan yg tertabiri di hati
penglihatan tak Mampu mentafsirkan apa yang tersirat
hanya tampak bongkahan-bongkahan cahaya yang menyelimuti hati
hingga penyelaman ini diakhiri pada titik yang sama dimana hati bermula

mestinya mutiara-mutiara ini berbinar mengisi ruang
tapi api terburu padam dan abu kelabu menutupnya
mungkin terlalu menyatu hati dan tubuh
sungguhpun itu
darah yg mengalir adalah teman jiwa sebagai alamat perutusan

kalaulah aku memanggilku terasalah membuka
kalaulah kutarik nafas lalu kuhembuskan tersingkaplah
kalaulah cinta menyelimuti terbukalah
namun kapankah...
kesempurnaan Penghambaan sampai pada Samudera Pemurnian Tanpa Warna

Senin, 12 Juli 2010

PEREMPUAN LANGIT


ingatkah kita dipertemukan di dalam beningnya air mata
kau persilah aku mengunjungi rumah cahayamu
ketika engkau menyelesaikan harimu dengan do'a
lalu engkau merubah disetiap pedihnya dunia menjadi cinta

engkau perempuan langit,,,,,
membuka kelopak bunga untuk mengikuti cahaya
sejak purdah itu terbuka, aku tahu perempuan itu bukan bidadari
tapi aku fahami hati, jika rasa ini melampaui batas yg kukira
perempuan biasa yang gemar memunguti kebenaran

perempuan langit meniti di seutas tali jiwanya
bersimpuh, bersujud, dhikirnya memenuhi wajah langit
tatapannya menyingkap rahasia purnama yang sinarnya hanya dimengerti oleh cinta

di dataran persemaian ini keraguan menebarkan diri
namun perempuan dengan suara lembut itu menyembunyikannya
dari telapak kakinya dapat membuatkan karya surga
meski Hidup terus bergegas
tetap saja berputar dalam mihwar
keluhnya derita senantiasa dibuatkan cinta
sehingga lembaran hati diketahui maknanya

Minggu, 11 Juli 2010

belayar

Dimana pun engkau berada, belayarlah diatasnya
walau entah jadi siapa
untuk menggerakkan bunga-bunga padma
hingga dapat pandangi rekahnya melekat pd jiwa
udara dan laut mampu mengubah dan melupakannya

Beranilah arungi semesta
harumnya cahaya melati ditengah samudera
hingga pulau keabadiaan biduk terjaga

Bawakanlah……
anggur-anggur loire yang telah dipetikkan
berharap ada tawa dari ladang-ladang jiwa
panen telah tertuai, mendekatlah sahabat
seperti halnya rasa yang tak pernah berdusta
karena tubuh dan hati Tuhan yang berkuasa

Minggu, 06 Juni 2010

Gelap di palestina


Warna keperakan
Di bukit perjanjian
Daun zaitun gugur tak bergetah
...Bunda.....
SUSAH MENCARI HARUM KESTURI
DI DUNIA PARA NABI DI LAHIRKAN
OH..
AROMA INI
ANYIR MESIU DIALTAR DIALTAR PERSEMBAHAN
Mati demi sejumput tanah rampasan
INIKAH CINTA
ANAK-ANAK DILAHIRKAN HANYA UNTUK KEMBALI
WALAU NYAWA MEREKA dirindukan para penghuni langit
KARENA Kematian janji kemuliaan di alam keabadian

Sabtu, 05 Juni 2010

kali ini telah dhuhur sebentar lagi waktu ashar kemudian akan menjelang magribku
mana bagian tubuh ini yang belum berTuhan
Daun demi daun gugur, bagai usia yang berkurang

kapan hati berhenti mengeluh, dalam renung
sementara hidup akan berhenti menyala
lalu dunia akan hilang hiasnya

umur batasan waktu yang menggerus
namun cinta tak kunjung sempurna

Sabtu, 29 Mei 2010

sirnah di keEsaan

Sepagi ini... gelombang Menghardik pantai berpasir
karena tak kunjung bisa membujuk Bumi
hingga matahari hanyut dari langit
menyuruk diantara awan yang terbelah
ku juga tak akan meminta…
hantarkan memanjat langit
walau aku menginginkan sebuah pintu rela
untuk mengambil satu bintang
agar ku sirnah di ke esaan

Jumat, 28 Mei 2010

MUDAHNYA

Mengapa mudah berubah…………
Lahirku bukan sekedar perumpamaan

kulakukan atas kegusaran tak tanyakan asal usul ini………………………….
Karena kalbu bukanlah prasangka...
Walau Pemahaman Rahasia telah ajarkan pada semua orang
nafas adalah mukjizat yang disandang
Dari kekekalan sendiri yang abadi

anak-anak kehidupan

padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
tapi hati tak juga tergugah
melihat anak-anak yang hidup di dalam selokan
mungkin mata telah menganggapnya biasa


atau mungkin juga pikiran telah diledek oleh impian
...mereka tak minta untuk menjadi mereka
untuk kalah di dalam pergulatan
itupun aku tahu tapi aku tak kunjung tahu…anak-anak itu berasal dari kampung yang sama
kampung dimana Adam berasal……………….

cinta hanya sebatas usia

Jika bukan karena cinta takkan
sesat dipadang terbuka
menunggu dua persaksian, dirindang pohon ketetapan
Tapi mengapa Tak hentinya kenikmatan dengan derita

Memberi janji yang tak ditepati

Aku kira sakit ini turut mencela
pada keluh yang terus membuntuti
renta tubuh pasti tulus memperingatkannya

Kalau cinta hanya sebatas usia

dhikir

jika cinta itu ada biarkan menilai
baik dan buruknya diri

karena cinta tak merindangi kenikmatan
dengan derita.......
kegembiraan pada nikmat ini tak
terbilang sudah

tapi mengapa dhikir dan ingatan ini dibatasi oleh diri

tak akan katakan

Aku tak akan katakan suka
Karena suatu waktu hati akan ucapkan jenuh

Aku tak akan katakan cinta
Karena suatu waktu kalbu akan ucapkan benci

Aku tak akan katakan sayang
Karena suatu waktu rasa ini akanberubah

Tapi aku akan berusaha mengerti hati
Seperti belajar pada keikhlasan

cinta mengikuti hati

tak cukupkah mencela
kepada aniaya hidup yg bertubi-tubi
tak cukupkah hanya menghakimi
seloroh hayat pda derita
tahukah...
tiada satupun yg tertinggal
kuku pda jemari yg bergerak tumbuh
rambut yg disadari stelah bergerai
ataukah ranting yg berganti ketika patah
maha suci engkau
semua tumbuh sesuai waktunya
cinta mengikuti hati

Minggu, 23 Mei 2010

jika semua tanpa nama

Bagaimana jika semua tanpa nama
Susah hati mengenangnya
semoga tak lupa Mengejanya
karena nama tak hadir seketika

Tapi mengapa ku menyembahmu sebagai nama

kelahiran ini penuh cinta
ketika terpejam bisakah ku menyebutnya


Namamu ada,Ini kaliku mencari cinta
Namamu ada karenamu ada

Sabtu, 22 Mei 2010

saat cinta tidak untuk diucapkan

Aku tak akan katakan suka
Karena suatu waktu hati akan ucapkan jenuh
Aku tak akan katakan cinta
Karena suatu waktu kalbu akan ucapkan benci
Aku tak akan katakan sayang
Karena suatu waktu rasa ini akan berubah
Tapi aku akan berusaha mengerti hati
Seperti belajar pada keikhlasan

Senin, 17 Mei 2010

batas cinta

Jika bukan karena cinta takkan
sesat dipadang terbuka
menunggu dua persaksian, dirindang pohon
ketetapan

Tapi mengapa Tak hentinya kenikmatan dengan derita
Memberi janji yang tak ditepati


Aku kira sakit ini turut mencela
pada keluh yang terus membuntuti
renta tubuh pasti tulus memperingatkannya

Kalau cinta hanya sebatas usia

Sabtu, 15 Mei 2010

padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
tapi hati tak juga tergugah
melihat anak-anak yang hidup di dalam selokan
mungkin mata telah menganggapnya biasa
atau mungkin juga pikiran telah diledek oleh impian

mereka tak minta untuk menjadi mereka
untuk kalah di dalam pergulatan

itupun aku tahu tapi aku tak kunjung tahu…
anak-anak itu berasal dari kampung yang sama
kampung dimana Adam berasal……………….

Jumat, 14 Mei 2010

abadi

Mengapa mudah berubah…………
Lahirku bukan sekedar perumpamaan

kulakukan atas kegusaran tak tanyakan asal usul ini………………………….
Karena kalbu bukanlah prasangka

Walau Pemahaman Rahasia telah ajarkan pada semua orang
nafas adalah mukjizat yang disandang
Dari kekekalan sendiri yang abadi

Minggu, 09 Mei 2010

BURUNG API


Aku tak kuat untuk pergi mencari Simurgh
Karena jiwaku Terikat di pemukiman hati
aku rapuh bagai rambut
walau dunia hanya sebuah zarrah
Kaki kaki ini lekat di tanah liat

Ntah jika raga tersingkir……………………..

Karena aku pun tetap merindukan sumber kebakaan
seumpama Ibrahim yang penuh cinta

kuhampir gila karena gairah ini
karena adanya Wujud tak memungkinkan kias

sehelai rambut

Kumeniti pada sehelai rambut, Selalu jadi dua
Berani kuakui kesalahan, benarlah aku
Tapi
Ketika kuberani mentertawakan kesalahan, salahlah aku
Terpasung hati karena hanya kugerakkan hati
Harus takutkah yang ada…..
Tapi
Kalau takutku ada, matilah aku

Rabu, 05 Mei 2010

ridha

kebingungan yang sempurna
hatiku bicara pamrih
bangunkan hasrat ini
untuk jiwa yang berkaca-kaca

pasrah atau ridhakah yang harus kupunya…………………..
agar kutembusi mutiara makrifah

Selasa, 04 Mei 2010

IBU

Ibu………
kalau waktu telah memelukmu dan Jika engkau telah menjadi tua nanti,
engkau lemah dan tak sanggup berjalan lagi,
Kelak kan tiba waktumu tuk pergi
namun engkau akan tetap menjadi Perempuan surga bagiku

kan aku ulurkan tanganku yang masih kuat untuk memapahmu
Seperti saat engkau dulu mendampingiku
Kini, aku temani engkau jalani sisa usiamu Berikan kasih tulus ini
karena Hidupmu bukan permohonan
Namun kepastian yang dijalani
Hanya menjadi, tidak membuat
Ada jika diberi, tidak untuk meminta

Sebelum tidur
Akan Kubuatkan engkau selalu
Hati

Tidurlah perempuan surga
Perempuan yang telah ceritakan rahasia bunga
Dan membiarkan aku
Untuk mendengar aroma do’a yang di kidungkan selalu

SEBAGAI HAMBA

nafsu yang senantiasa membuahkan keinginan
jadi ratapan walau akhirnya akan bertemu di titik yang sama
apakah Hidup hanya akan menjadi tafsir……perempuan itu terlalu teduh buat kenali hati

walau tidak mungkin harapkan mutiara dari kerang yang tak terluka

meski inginnya tak hanya sampai disini, berdo’a untuk tubuhnya yg sederhana
menghitung beban dan panjangnya usia, nafasnya hanya ingin dikenali
SEBAGAI HAMBA........
yang tidak merubahnya menjadi gambaran dan tidak
hanya mencintai pantulan dirinya sendiri

Minggu, 02 Mei 2010

kemuliaan

alangkah mulianya tisu yang setelah dipakai kemudian dicampakkan
alangkah mulianya kasut walau hanya berada ditelapak kaki
alangkah mulianya bumi walau hanya diinjak dan diludahi
alangkah mulianya manusia yang berguna buat sesama

Sabtu, 01 Mei 2010

panggil aku

panggilah pulang aku
karena hati telah takluk pada materi
khotbah pada secarik kertas
tak cukup menarik cintamu

pulang aku kembali padamu
kembalikan aku pada awal ciptamu
karena pengetahuan tak juga dapat
menjelmakan rindu yang tersembunyi

Jumat, 30 April 2010

titik

Dengan titik kumulai menulis alif
Dengan cinta kumulai hidup
Dengan rindu kugantungkan hati
Karena kedatangan ini tanpa disadari

Tapi terlepasku
Menikmati waktu hanya untuk apa
Usia telah berjalan
Walau hidup bukan untuk hidup itu sendiri
Karena hidup hanya untuk kembali
Hingga Ruh mau bercakap padaku

Senin, 26 April 2010

BAIT SETENGAH LINGKARAN


mencintai cakrawala harus menebas jarak
di setiap tarikan napas dan langkah kaki menjadi setengah hati
jangan kau buat lupa aku
bagai aku mencapai kesucian hati
melalui jalan yang telah direstui

Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu
Karena Kemampuan yg dimiliki adalah keterbatasan
Ketika kian kutampakkan kelebihan diri maka makin jelas keterbatasannya

Kamis, 15 April 2010

tangis bangsa

Aku hafal kata merdeka, tetapi terikat jiwaku
Lemas kita dilanda curiga antara setia dengan pembela
cerah mata tetapi gelap hati

ku fahami tangis bangsa
yang tak mampu monolong dirinya sendiri

Seperti sebuah jarak padang terbuka

Setelah sekian lama menghargai dan menghormati
Mestikah menyakiti sesama saudara……….
mari kita hidup tanpa curiga atau rasa berbeda
karena dunia milik bersama………..

Senin, 12 April 2010

hamba sejati

aku menyukai kilat, walau tak perlu menggelegar
cukup beri pendar meski sesaat

lalu ku tutup kelopak mata
agar dapat kupahami kedalaman jiwa

aku meniti pada makrifat pertama
bersujud di bawah bukti kebenaran yang nyata
engkau tuturkan pada hati
hingga gamblang bagi hamba sejati, tangis ini berupa-rupa oleh pengingkaran

mengawali jumpaku, untuk bertemu rahasia cinta

Senin, 05 April 2010

alif-ba-ta

Hari ini,…….
Tapak-tapak keraguan di jalan itu
Terhapuslah sudah karena hujan semalam
sesudah berulangkali bangun dan tertidur
Walau embun merahasiakan rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Pagi ini aku mengejanya kembali
alif-ba-ta …………
Seumpama pencari Keabadian yang sampai pada Keabadian

Minggu, 04 April 2010

angin pagi

Berhembuslah angin pagi, Sejukkan dan damaikan hati
Terpaannya yang senantiasa menyebut namamu
hayati suasana

Semalam telah Ku sibukkan diri melindungi penglihatan hakiki, mencari ketenangan di kesunyian

Pagi ini Kudengar Burung berkicau untukmu
Membiarkan cinta tumbuh dengan sempurna
melepasi suasana fana dan kekal bersama
hingga kurasakan suasana mati maknawi
yang berujung kebahagiaan di terangnya siang

Sabtu, 03 April 2010

jalan malam

aku telah melewati jalan malam AGAR sampai pada fajar.
aku telah melewati jalan hati AGAR sampai pada kerinduanku
karena Tiada yang maujud,…hanyamu
Mata tak lagi tertarik kepada ini.

biarlah kunyalakan pelita sekecil apapun, daripada aku harus memaki kelam

Dan inikah cermin yang ditembusi cahaya………….
izinkan aku dapat merasakan suasana penuh
hingga berbekas, dan kuhayati dalam nyata


Jumat, 02 April 2010

kau titipkan

Telah kau titipkan
Bauran rasa yang menggumpal
Menjadi matahari pada awan kata-kata
bagai banyak yang telah kupunya
sedangkan jiwa sendiri

Telah kau titipkan
hidup yang berbungkus ikatan pelita
tapi bukan aku pemiliknya
karena ruh tidak bisa ditunjuk dengan ini atau itu

jika ini titipan…………
mana yang boleh kupunya, percaya yang telah menjadi aku
atau rasa percaya yang jadi cahaya…….

Usaiakan sudah khalwatku
Karena aku hanya debu

Kamis, 01 April 2010

kutemukan bintang

Berjalanlah pada jalanmu
Dan aku akan mengikuti jalanku
Ini kesanggupan ku
Dengan jalan ini aku akan dapat mengenal aku

Walau ruh ini rahasia bagi ku

Aku mempunyai keinginan
Aku mempunyai kesanggupan

Rasa ini adalah jalanku

Hingga kutemukan bintang yang tak jatuh
pada rimbunan cahaya tak berbatas

Selasa, 23 Maret 2010

TINGGALLAH HATIKU


Berapa lamakah hatiku akan tinggal
membicarakan Cinta yang tak dapat dibandingkan
aku harus berburu

Karena semuanya milik akal yang bersarang

menjelmalah ke dalam PERBUATAN
karena cinta menentramkan angan

GELISAHKU

Kelahiran, kesanggupanku untuk kembali
aku tahu persis bahwa matiku,hadirku kujanjikan menemukan cinta

dengan dua persaksian ini cukuplah sudah

telah kupunya cinta
namun mestinya aku merasa malu kalau masih mengkhawatirkan sesuatu.
tapi…..
aku gelisah,karena tak kulihat wajahmu
Kau telah menutup rapat bibirku,
cintamu menutupi sekujur hidupku

katakan tentang Diri-Mu, cinta
Agar segala makna terpahami

masihkah engkau ingin merahasiakan
Berpura pura menjadi tiada
Lalu Menjadi cahaya

aku jelas dan nyata.

Kemanakah benih rindu ini
Aku menanti tanda musim Pada cintamu
Untuk Menjadi kelahiran kembali

Selasa, 16 Maret 2010

BAYANG BAYANG

telah kubuang buang tak kunjung sirnah
terus saja meng-ada sepanjang tubuh
padahal aku sudah telanjang

kemaren didepan hati
bayanganku tertinggal
karena hanya seekor burung, kicaunya terbangkan senyap

bayangan ini ikuti kemana ku pergi
kudatangi gelap dirumah qalbu benamkan diri,
namun bayangan ini kian mejadi

usai subuh, kubuat diri hingga padu
kuberharap fajar usaikan sudah
tubuhku merasakan saja sudah cukup walau separuh hati
karena
cahaya pudarkan bayangku

Kamis, 11 Maret 2010

Rindu Rahasia cinta yang tersamar

Sunyi lirih
Ketika kata telah berakhir
Menyatukan
Panca indera yang saling diam

kerinduan tanpa tapi...........
Bukan koma,
tanda seru,
atau tanda tanya...
hanya ejaan dasar ketika hati menjadi fitrah

dan rindu tetap menjadi Rahasia cinta yang tersamar

Rabu, 10 Maret 2010

Aku rindu

Aku rindu
Tapi haruskah sedemikian nyeri
aku tak tahu
Apa darimu yang akan kurindukan……………
Namamu….
ciptamu
ataukah hidup yang tak mati

Mengertilah aku keterbatasan hati

namun tetap Ingin kupinjam cintamu
Karena Hadirku adalah keterbatasanku
ketika kurasakan kasihmu

enkau adalah hidupku
Engkau adalah hakekat sukmaku

Senin, 08 Maret 2010

ADAKAH PUNYAKU

Mata kutatap berlapis lapis cahaya
Dengan nafas yang telah hiasi diri
tangan ini merengkuh cintamu

Jiwa ini milikmu
Hati ini adalah punyamu
Semua yang kupunya adalah milikmu

Lalu manakah yang kupunya…………
Aku tak ada…………………………..

Aku ada karena adamu
Aku ada bukan pintaku
Aku karena kehendak cintamu
Sungguhpun aku tahu engkau adalah rahasia cintaku

Rabu, 03 Maret 2010

AKU DALAM RUANG

Aku dalam ruang
Nafas sesak keubun –ubun

Aku dalam ruang
Gerak bukan aku
Suaraku tersekap,tak sampai

Aku dalam ruang
Jantung mengerjat ngerjat
Memergoki beku
Aku dalam ruang
Terdiam bukan aku
Aku hanya seakan –akan

air mata

Tangisku inikah yang kau inginkan
Kuberikan air mata
agar suara hati tercurah, walau engkau telah mendengar
perlukah ku perlihatkan air mata, agar tampak cintaku
tapi engkau menyukai rasa yang mengalir dalam kalbu

air mata ini ucapku
air mata ini rasaku
air mata ini pedihku
jika kata dan hati tak lagi mampu mewakili

Senin, 01 Maret 2010

AKU CINTAKU

cinta bukan detak jantung yang berdegup
bukan cahaya yang mengalir jadi desir darah
cinta senantiasa ada
mengikuti rasa
tapi cinta bukan rasa
cinta sesungguhnya AKU

cinta selalu menatap
mendengar dan berucap
cinta pada diamku
yang akan kembali menjadi cinta
pada samudera keabadian

Malam itu

ini bukan malam pertama
kusujuti jiwa
kidungkan persembahan
memasuki goa-goa pelita
mengembara melintasi debu-debu cinta

Seterbit matahari telah terlewati
walau ujung cahaya masih jauh

aku mendengarmu
aku mendengar
dari cakrawala
dan merasakan desah lembut suaramu
hantarkan pada tiap sisi langit
menuju dunia jiwa-jiwa
ketika menunggu pohon kehidupan
gugurkan daun-daun ketetapan

BISAKAH AKU MENYUKAI

Sesantun hati, sesantun ungkapku
Setelah bibir usai berucap
Siapakah suara itu?
Inginku bukan engkau
Tapi aku
Atau
Kita,?
Bersama,
Tidak sendiri
Aku hanya mendengar
Menjadi boneka
Yang merasa memiliki
Namun
Sendiri
Atau engkau
Hanya membuat teka-teki
Agar mengerti siapa aku dan aku
Lalu jika semua kupahami
Sisakan untukku
Bintang yang tak jatuh
Jadi Rahasiaku!
Tuhan.
Aku hanya berpura-pura mengerti
Dan telah bertemu,dengan aku
Tapi kenapa harus dengan aku
Bukan engkau,TUHAN

PRASANGKAKU
Aku telah menjawab rahasiamu
Tapi kian memblukar dihati
Jiwa telah kehilangan kejujuran
Akan arti percakapan engkau dan kalbu
Lalu dimanakah harus kutunggu
Seribu bisu yang berbicara.

Cahaya Infiltrasi

Rembulan perak
Membelah rimba, menyingkap pelita
Rembulan perak
Cahayakan hati, tebarkan wangi
Tapi,
Aku bukan keseribu pemiliknya
Rembulan perak, penyanggah jiwa

BAHTERA NUH

Telah kularungkan bahtera Nuh
Agar ada yang tersisa
Sejumlah keyakinan
Kularungkan perahu-perahu Nuh
Dengan ingatan, pada samudra kerinduan
Lalu siapakah? Berlayar arungi keabadian

BONEKA KAYU TAK BERUKIR

Aku mainan-mainan itu
Boneka kayu tak berukir
Lalu diselimuti darah

Aku boneka keseribu
Yang mengikuti kisar angin
Terhempas, keras, lepas
Kenapa mesti aku ?
Ikuti gelombang asmara ini

BERBISIK

Telah kupelankan suara
Agar tak tedengar, berbisik
Tapi bukan aku suka kesunyian

Angin
Juga membuat rahasia
Dengar desir
Pada rongga
Aku sudah hembuskan berjuta kali
Dan rinduku kian menjadi
Lalu dimanakah rahasia ini

SUATU KALI KETIKA MENDUA

Suatu kali, diperbatasan
Jangan harap cinta semusim
Kuburku telah lama kugali

Suatu kali, makilah
Aku tengan mendua
Berupaya Satu

Suatu kali, biarlah sendiri
Inginku mati dunia
Merajam raga

Suatu kali, nyaman dirasa
Kupinta waktu tak terbatas

Suatu kali, dicerita
Aku adalah engkau dan kembali aku

Minggu, 28 Februari 2010

satu ayat saja

haruskah
kutulis dengan getah zaitun
agar dapat
terbaca
satu ayat saja
Satu saja,Bukan untuk dua
Namun aku telah mendua

Lalu sunyi
akupun sendiri
apakah dari tuhan yang akan kurindukan,asma,ciptaannya
atau hidup yang tak mati

cintakah aku

Takut atau cintakah aku pada daya iradat yang mutlak?
Hati dan perasaan takut lebih mempengaruhi ketimbang rasa cinta.

biarlah
jiwa dapat bercengkrama dengan keyakinan,
bahwa penciptaan alam semesta adalah pernyataan cinta kasihmu
merealisir kesucian batin dalam perjalanan menuju kedekatan dengan Allah,

dari Allah dan akan kembali kepadanya

seberapa ingat

Seberapa ingatkah diri dalam 24 jam kepada cintamu
atau lupakah bahwa diri ini adalah bagian dari takdir,

Ingatan ini tersita oleh rutinitasku yang telah memasuki labirin angan
angan.

Nafas yang
selalu kita hembuskan,desir darah yang mengalir,dan jantung yang senantiasa
berdetak…. bukti cintamu yang tak pernah sedetikpun melupakan aku.

karena dialah yang
menidurkan di malam hari dan dia mengetahui apa yang dikerjakan di siang hari,
kemudian dia membangunkan pada siang hari dan kemudian kepadamulah diri kembali.

NIKMATMU

air yg mengalir di tenggorokanku, buah yang kutelan, udara yang kuhirup tanpa beban, dan mudahnya engkau bukakan pintu-pintu rezki untukku

itu nikmat yang kutahu

namun Sudah seberapa dekat aku dengan engkau cinta sampai aku meminta engkau untuk memberikan yang terbaik untuk diriku?

Aku malu ...aku hanya bisa meminta,merengek jika tidak keturutan

Namun Aku masih ingin bercengkrama denganmu

“Ya Allah, tidak ada kenikmatan yang Engkau berikan kepada kami atau kepada orang lain dari hamba-hamba-MU dan makhluk lainnya, kecuali semuanya berasal dari-MU semata, tidak ada sekutu bagi-Mu, maka segala puji hanya milik-MU dan Syukur hanya untuk-MU".

surat kepada Allah

Bukalah hatiku,
Biarkanlah KuRasakan pada tubuh ini indahnya dibelai lembut desir angin cinta.
Ya..Rabb
Bukalah hatiku,
Agar Nikmati dengan kesadaran dekapan hangat kasih sayangmu.
Ya..Sirr
Bukalah hatiku,
Agar tetap ada rasa manisnya persahabatan hingga tetes penghabisan.
Dan, bukalah hatiku,
temukan hati terbaik dalam Mengarungi bahtera kehidupan,
dan dengarkan tutur kisah pengalaman, Seumpama Khidir bagi Musa saat dibalur kegelapan.
Ya Allah
Biarkan Hatiku
tetap sejuk dan suci dan senantiasa disinari oleh ruh keikhlasan dan Ketulusan dalam berbakti, berbuat, dan beramal.
Allahhu Akbar….. Allahhu Akbar….. Allahhu Akbar

bisakah aku mencintai


bisakah aku mencintai tanpa kutahu wajahmu
engkau
rahasia yang tak terungkapkan.
karena Sebab wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang.
Walaupun sebenarnya cinta mengatasi ruang.

Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat,
Tapi aku mencarinya di dalam kenampakan.
bodohnya aku

Sabtu, 27 Februari 2010

PEREMPUAN SHURGA

Perempuan-perempuan shurga
Air mata membingkai jiwanya
Pada selaksa sujud dalam hari-harinya
Karena…………..
Hidupnya bukan permohonan
Namun kepastian yang dijalani

Perempuan shurga
Hanya menjadi, tidak membuat
Ada jika diberi, tidak untuk meminta

Lalu siapakah hati?
Terasa memiliki namun tiada

2004

Jumat, 26 Februari 2010

Bukan Untuk Dimiliki ( dari kisah - kisah sahabat )





Hari kemaren aku tertidur pada jiwaku
Mendengar dongeng Tuhan tentang napas dan cinta
Lalu aku hembuskan desahan pertama
Dengan tetes air mata cakrawala yang tak berakhir

Kupejamkan mata sebanyak yang Ku bisa
Agar selalu kurasakan cintamu
Dan merahasiakannya dari orang-orang yang kutemui

Akupun terlelap
Kasih,
Sungguh teramat dalam lautan tidur
Betapa jauh jarak pagi hari dipelukan itu

Ingin kupinjam hatimu, walau tak ingin kumiliki
Karena aku tahu jika ku miliki, aku tak dapat menuntutnya

PELANGI Qalbu

Aku pelangi tak berwarna
Memutih buih, bercahaya perak
Beribukan awan berebut datang
Mencari hati yang hilang

Bukankah jiwa semestinya berwarna ?

Aku pelangi itu,
Membuat titian bidadari ,Membungkus mentari
Sayap malaikat mengepak hati menarikan tarian betari
Menapaki hati mencapai surgawi

Kamis, 25 Februari 2010

Pluralitas


Pluralitas



Prilaku manusia dengan segala rasionalitas di muka Bumi gambaran seni yang di ciptakan tuhan paling indah. Satu Kehidupan plural senantiasa berubah namun dengan simbolisme kehidupan yang sama. Artinya hanya melalui kisah, tindakan manusia akan menjadi sejarah. Sekalipun setiap orang memulai dari dirinya sendiri memasukkan kedalam budaya manusia, namun tak seorangpun menghasilkan kisah hidupnya sendiri tanpa peran orang lain.

Konsepsi Budaya dalam kerangka makna, identitas, dan nilai yang terkandung adalah wahana sebagai warga negara dalam hidup bersama, dalam pluralitas Bangsa yang majemuk. Hal ini terefleksi pada kondisi, pengalaman kita dewasa ini yang teramat memprihatinkan atas kepasifan, ketidak kritisan kita, serta keberanian tanpa pemikiran, kegalauan tanpa harapan, persekongkolan dengan kemunafikan, serta peng-atasnamaan kebenaran untuk menghalalkan kekerasan. Kristalisasi prilaku ini amatlah berbahaya, karena teror adalah bentuk Rezimnya, bentuk ini akan kian jelas melalui proses sejarah. Kebebasan diartikan sebagai kerangka konfrontasi dengan segala sesuatu di sekitarnya, kebebasan tidak lagi diartikan sebagai kemampuan mengontrol dan mengatasi diri dan alam.
Ruang publik dipilih sebagai ajang pemenuhan kebutuhan, politik juga menjadi sasaran yang paling baik untuk dijadikan ladang atau mata pencaharian utama. Jangan heran jika kemudian orang mempertahankan Visi, Misi, dan keprihatinan hidup sebagai alasan pembenarannya. Dalam situasi seperti ini, jangan bertanya tentang politik yang santun, karena sindrom yang menyertai politikus tingkat ini mudah terlibat, politik partisan demi penggalangan dukungan, KKN, sekuat tenaga mempertahankan posisi, bahkan jika perlu membayar kebohongan dan kekerasan. Bukankah idealnya politik didalamnya terkandung kebebasan, kesetaraan, keadilan, dan solidaritas. Walau pada kenyataannya pertimbangan implikasi sosial budaya sering kali hanya menjadi pemanis bibir saja.
Sikap ini juga menghapus dan menjungkir balikkan antara kewajiban sebagai warga dan kepentingan pribadi, golongan, sehingga memunculkan kecenderungan primordialisme dan sektarianisme Pengelompokan berdasarkan etnis, suku, daerah, dan agama, hingga melupakan dan menghilangkan keprihatinan terhadap dunia bersama.
ini adalah kencenderungan bentuk penolakan terhadap kondisi pluralitas manusia.
Totaliterisme muncul karena ketidak berdayaan suatu sistem sehingga kelompok atau Rezim akan dengan mudah menggunakan kebohongan dan kekerasan sebagai kuda Troya untuk mencapai tujuan.
Ini mereduksi sebuah tindakan menjadi hasil karya, politik adalah rekayasa, politik identik dengan hasil- hasil produksi yang kemudian segera dilempar kepasar yaitu Masyarakat. Dan sudah barang tentu setiap tindakan ini bisa menjadi pemicu sejumlah tindakan lain dan rangkaian reaksi yang tidak terbatas.
Ketegangan dan konflik politik yang berakar dari kecurigaan antar kelompok, orang sulit menerima perbedaan, polemik dengan akhir kekerasan dan demagogie, jika sudah begini komunikasi tak lagi mengalir. Kekuasaan hanya dicari untuk kepentingan Ekonomi. kemudian Mencari siapa yang bertanggung jawab atas karya menjadi sulit teridentifikasi dan diperhitungkan, juga menjadi letak kesulitan mengusut kejahatan dan korupsi yang dilakukan person atau suatu Rezim.
Dialog adalah salah satu faktor terbukanya kisah, karena dengan kisah tindakan dapat menjadi sejarah dan kisah tak bisa lepas dari Dialog. Tindakan bisu bukan lagi merupakan tindakan karena tanpa Dialog Demokrasi dikosongkan dari isinya dan berarti adalah kekerasan.
Sayangnya hasil karya yang seperti ini tidak dapat dikembalikan dari nol. Seseorang menciptakan patung atau hasil karya seni yang lain, bila keliru bisa dihancurkan atau dibuat kembali. Ini tidak mungkin, hasil cipta atau karya ini terjadi di dalam jaringan interaksi sosial yang sudah ada.
Karena mengampuni berarti melihat kebelakang yang telah terjadi dan melepas pelaku dari kesalahan, atau mengakhiri masa lalu, namun hal ini kian memperlihatkan ketidakmampuan suatu sistem untuk mengembalikan pada posisi awal.
Namun setiap hasil karya pasti meninggalkan jejak sejelek apapun hasil karya tersebut yaitu berupa monumen atau dokumen.

Saat dalam senyap
(dari perjalanan ke abadian)

Jika dengan ucap sudah tak bisa
Dengan gerak kan kukatakan
Kalau dengan suara terhenti
Pikiran akan menyusuri senyap

Tubuh timbunanan kata-kata

gemeretak sendi,
Kidung desir darah nyaring terdengar
Mendekap senyap
Jantungpun tak berkata,
nafas hanya sepenggalahan

walau semua tak bersuara
Aku masih ingin bercengkrama denganmu
Namun
Siapa yang Senantiasa berdhikir menembus ke abadian
Bagai Aku

sunyi



Anganku timbul dan tenggelam,.
Engkau muncul
aku tak dapat mengaturmu
engkau pikiranku
mengapa mengapung dengan sendirinya
apakah aku terperangkap pada baik dan burukku

aku telah menjadi penilai nomer wahid ya…cinta

membuat hati mengelegak ,
membuat sedikit air mata terbersit.
Kadang ku tersenyum sendiri

Pada sepertiga malam ini aku ingin sunyi
Jika aku jatuh hati dan Jika Kau halalkan aku merindui kekasih
Jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh.
hingga keputusan di padang Mahsyar nanti ...
Dirumah hati
(Dari wacana hati)



Benarkah engkau cinta
Ini hanya egoku dan egomu
Cinta tak ada
Hanya rindu yang di punya
Eluslah aku dengan kelembutanmu
Biar terasa
Karena kutakut akan hilang
Bukan yang kau miliki
Tapi
Hati yang ku punya
Perasaan ini telah berjalan sendiri
Dalam Rumah qalbu
Lalu
hanya
Sunyi




Do’ a
(Dari subuh kumulai cinta)


Ketika engkau panggil aku cinta
Perasaan mengalir
Membuat Mozaik

Dzikir Hati terangkai

Ku tuturkan Pada do’a
Dalam sujudku
Alangkah dekat norma surga itu






Aku Ucapkan Cinta
(ketika engkau ungkapkan rahasia hati)


Bicaralah,
Dari sebagian kata yang kita punya
Bukankah engkau ingin mendengar
Yang kuucapkan,
bukan yang kukatakan

Karena engkau tak akan menemukan kesempurnaan itu
Sesempurna yang Tuhan miliki
yang aku bisa hanya ucapkan cinta