aku menyukai kilat, walau tak perlu menggelegar
cukup beri pendar meski sesaat
lalu ku tutup kelopak mata
agar dapat kupahami kedalaman jiwa
aku meniti pada makrifat pertama
bersujud di bawah bukti kebenaran yang nyata
engkau tuturkan pada hati
hingga gamblang bagi hamba sejati, tangis ini berupa-rupa oleh pengingkaran
mengawali jumpaku, untuk bertemu rahasia cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar