Rabu, 30 November 2011

SESAAT SEBELUM SEMUA TERHENTI TIBA-TIBA

Ini sudah pagi tapi berbaring masih akan terasa lebih enak sambil mendengarkan keluhan ombak, ku ingin berseru untuk membukakan pintu dan jendela,agar juga terbuka kaki kaki langit, cahaya itu telah tegak menginfiltrasi diantara lubang-lubang sempit di tembok papan kayu itu. Ku ingin bangun..!! seperti daun-daun anggur yang berserakan dihalaman yang terbangun dikejutkan angin, melompat dan berhambur.

aku terlalu gelisah untuk tinggal di dalam ruangan ini lebih lama lagi.”rasa sakit ini kembali menggigit, serasa ribuan jarum menusuknya. Rasanya kembali seperti sebelum terapi. Tapi mengapa aku tak sempat lagi bertanya mengapa musim tiba-tiba reda dan apakah harus sedemikian nyeri hanya untuk menemui cinta. tak satu pun yang masuk akal, cinta yang demikian Maha namun harus direbutkan dengan derita. Haruskah aku kembali tertidur dan terus melingkar dan kembali tidak tahu dimana pangkal penderitaan dan dimana akhirannya, tenggelam dalam kelupaan dan lena,Ah aku enggan terbangun karena rasa sakit ini akan memburu dan jika terjaga aku hanya tahu punggung akan menjadi landasan cakrawala,terhisap sayap sayap yang berat dan terbebani rutinitas.


Aku jadi teringat akan percakapan kita tadi . Entah mengapa, kita sempat merepotkan dan meributkan tentang pertanyaan siapakah nanti yang akan lebih dahulu mati diantara kita.

Tiba-tiba ada rasa lain,ketika Pintu itu terbuka, beribukan cahaya menghantam tubuhku, adakah ini batas hidup dan mati. Tuhan! Apakah secepat ini kematian akan datang? Ah, siapkah aku berjalan di lorong sepi tanpa batas ini? Bukankah disana aku harus sendiri di mana saudaraku, temanku tidak boleh mengantar lagi. Ya, ke alam dimana aku tidak lagi bisa menyimpan kenangan dalam lokan dan dalam kelopak-kelopak bunga,dan tidak seorang pun keluargaku, yang mengikuti.

Dingin dari ujung kaki kian kuat menjalar,ku kuatkan hati jika ini sesaat, keinginan untuk didekap oleh cinta orang-orang terdekat makin terasa, Kematian menjadi hal yang menakutkan, bukankah ini hanya tidur panjang dan akan kembali berbaur dengan cinta.
Tapi…… Tiba-tiba aku menjerit. takutkah Aku akan mati,?
bukankah ini yang ku inginkan kemaren, Bagaimana Jika Seandainya besok aku tak bisa lagi mendengar doa dan melihat serta merasakanmu menggenggam tanganku, pasti telah kusadari aku tak lagi dapat membahagiakanmu.
Walau ini adalah untuk memenuhi panggilan cinta karena,"ketunggalan harus meniadakan dirinya", untuk musnah dalam pelukan sepi.




cinta tidak harus sedemikian nyeri 2011

Selasa, 29 November 2011

BERCERMIN DIATAS OMBAK

Walau camar tak tergantung lagi pada laut namun sayap tak untuk menukik dan melesat karena jauh di pedalaman hutan telah menunggu bebatuan. air laut surut, daun jamiz terayun apung di lubang batu karang. berhentilah berenang..! Ruh mau bercakap padamu dalam perahu yang tiada berlaut, tapi bukan karena Kesedihanmu yang timbulkan dua garis yaitu keluhan dan kegelisahan itu.
Biarkanlah pikiran pergi, Tutuplah telinga, kemudian dengar! Tidak,,,,,!!
sebaiknya hatimu tak bercerita engkau masih dalam musim semi, tak dapat melihat musim panas seakan enggan melakukan atas kegusaran anonim. Bagaimana rasa akan mempercayai hati ketika riwayat diri timbul tenggelam walau Engkau jiwa yang kupuja,,,
Haruskah engkau seperti perempuan-perempuan yang berbaris di cakrawala yang selalu bercermin di atas ombak dan mengungkapkan rasa tidak puas dengan diagnose diagnose yang kabur, dan tak mengingat Jalan kedatangannya, hanya Angin muson yang membawa bau baju mereka walau hanya ingin memberimu sebuah tanda. Jika Rambutnya gugur di bulan purnama
.























dialog malam,
jangan percayai aku,
karena dengan itu kau akan tahu siapa diriku 2009

SURATKU

Di bawah bulan yang nyaris seperti limau, Lewat remang kunang-kunang, hatipun lamban dalam abai. Seberapa kuat lagi menahan Karena tubuh tidak cukup cinta untuk menjadi nyata,

Namun….aku berbahagia karena sakit berikan kesadaran kepada apa yang kumiliki, semestinya hari ini kebahagiaan itu ada tapi kenapa hati menjadi bagian tak utuh, tidak bisa lagi rasanya mengungkapkan perasaan terhadap langit. Walau lazuardi menjadi satu garis antara laut dan langit

seseorang datang membacakan surat-surat itu sepotong demi sepotong, lembar demi lembar di sampul kulit yang sumbing dan berdaki. Itu bukan suratku atau perumpamaan jiwa yang tercecer. karena Jiwa selalu di paksa Berdiri di antara dua tiang yang gumpil, merasakan malam, mengetatkan syal pada pundak. Seorang lelaki lain kini mengambil lembar-lembar itu dari si pendatang dan ia melihat sejumlah kalimat yang nyaris terhapus: “Cinta menanggungkan segalanya, percaya segalanya”. Ia membacanya keras-keras seakan-akan ada yang harus dikatakan kepada tanah ladang yang terbuka itu. “Cinta itu sabar…”. hatipun lamban dalam angin, abai dalam waktu, Namun aku pastikan melanjutkan menitipkan hati diatas titian.




saat bulan nyaris seperti limau 2007


Senin, 28 November 2011

SENJA

Kapal fery merayap pergi. aku menatap kebawah buritan. baling-baling raksasa membuat gelembung, menggelinjang kepermukaan laut, membuat kenangan. Bagaimana hati sampai terperangkap di ruang galau dan kosong dalam rangkaian waktu, kukatakan padamu saat itu "ini sudah senja." dengan ubur bertabur terkembang diujung pantai , dan diatasnya matahari manjadi jam yang mengambang dan sebentar lagi ku pikir akan segera sore, tapi dirimu tak sedikitpun bergeser dari tempat dudukmu.lalu engkau mengatakan sesuatu yang sulit aku mengerti...
"laut adalah kita dan Kehadiran senja adalah penghantar kesepian yang indah di kehidupan lain dalam satu bundel besar riwayat diri. Menyuguhkan kesadaran, bahwa hidup patutlah disyukuri dengan cara dinikmati. Menempatkan diri dalam antrean panjang umat manusia menuju kematian yang secara random sudah ditentukanNya. Kita tinggal menjalani siklus yang sudah dengan agenda yang disembunyikanNya. Makanya, jangan kita cemaskan kematian karena itu pasti "
haruskah kita menafsirkan senja kataku
" menafsirkan senja,itu harus katamu dengan lantang" karena sebenarnya menafsirkan senja adalah menafsirkan kehidupan secara manusiawi. Senja mengajarkan untuk mengkalkulasi masalalu dan mempersiapkan diri untuk masuk ke masadepan yang misterius. Senja adalah penggambaran dari siklus kehidupan bumi manusia, dimana semua yang berawal pasti menemui akhiran, seperti halnya kelahiran adalah tanda tangan kontrak untuk kematian. Semua berjalan sesuai siklusnya dalam irama dan genre yang sudah ditentukan Tuhan, manusia tinggal menjadi pelaku, dengan rencana dan keputusan, lalu mengikuti konskwensinya dimasa depan yang akan menjadi masa lalu besok atau esok hari lagi.
Alangkah angkuhnya langit walau dengan pintu terbuka tapi tidak memberikan kepastian menerima, kecuali angan dan kenangan yang menyerupai gua dan akan menjadi sepi tiba-tiba. namun hal itu yang membuat aku tak mampu melupakanmu.....di pintu kampus...






























Regina
mozaik waktu, diteras kampus 1998

Sabtu, 26 November 2011

Ku Genapkan


jiwaku...jangan biarkan ya....
rasa selalu berebut tempat dengan keinginan
karena rindu kian risau......
jiwaku....dengarlah....
usia ini hanyalah antara jarak Azan & Iqamah,
terlahir diiringi alunan azan,
dan pastikan ketika jiwa kembali dalam iringan dan alunan yang sama pula......
karena hati senantiasa muda untuk melakukan salah
tetapi tidak pernah tua untuk mengakuinya.......
jiwaku tahukah...aku,engkau dan mereka dari satu kehendak
..............
engkau sisakan satu di jiwa dari yang kau punya
namun esok akan ku genapkan menjadi seratus
agar lebur dalam ke Esaan.......
kontemplasi,inspirasi 2011

westlife Soledad

untukmu yang pernah ada bersamaku...
Where our love was young and free
Can't believe just what an empty place
It has come to be
I would give my life away
If it could only be the same
Cause I can't still the voice inside of me
That is calling out your name

Jumat, 25 November 2011

hati menarik ingin

sungguhpun pagi mengutus musim
angin telah lama bergantung
saat ini aku disini dengan hati menarik ingin
mencari tahu,
siapa yg telah meletakkan sisa cahaya bulan

Jumat, 18 November 2011

Guratan Tuhan

hari ini.....kumengikuti hati bergerak
kata menemukan kegembiraannya yg terucap
dari perempuan yg selalu menyalakan lampu didekatku
sehingga aku dapat membaca guratan-guratan Tuhan dibahu
entah dari mana dia
perempuan yg mengubah cinta bukan hanya untuk bahagia,
namun dapat menghantarkan diri kepada sang pembuat hati...........

tak pernah terbuang


di depan masjid yang tidak terlalu besar ini aku akan tiba di puncak semesta....
tapi apakah jiwaku akan mampu benar-benar bersujud?

ketika berada diantaranya
muram makin menentang
aku melanjutkan diri untuk menitipkan hati
hingga hati terakhir bisa terdekap

karena engkau telah menarik seluruh aku
walau tak kulihat kembang itu di hitam matamu
tapi kuyakini telah tersimpannya
Rasanya lama lagi, tapi
bumi dan jiwamu tiada lagi berjarak
engkaukah perempuan itu
pembuat garis pertemuan antara langit dan bumi
engkau rasa yang tak ada, tapi cinta yang tak pernah terbuang....

Kamis, 17 November 2011

cermin

hanya sesekali di muka kaca
hati mempermainkan rasa
aku berkata menghibur diri
sekali waktu hati akan pulih kembali
namun....
aku tak mengenalnya lagi
ia bayangan siapa
maka kubiarkan saja sakit ini berjalan merdeka.....
bagai qudrat hati bermula....

hati Sepertinya telah menyala
biarkan tubuh tak kuat melawannya
karena nadi telah menari saat ia mengunggun,
Atau meraung saat lidahnya melahap
pikiran kan terhenti menahannya
karena seketika itu semua akan jadi tiada,

Seperti itulah hati......

Selasa, 15 November 2011

Gadis kecil

menangis pada malam
dari air matanya basuh kealpaan
dan.......
adakah Do’a , yang lebih indah dari itu??
seindah niatmu mendo’akan hati
Sebab aku ingin juga berdoa seperti engkau mendoakan kalbu....
meski kerlip sepi di negri sunyi
gadis kecil itu tak akan pernah berhenti bermimpi
karena keridhaannya telah menerima segala tiba
seperti derita yang tak menabukan segala debu
karena hidup bertentu tuju
siapa telah gadaikan hidup yg rumpang
gadis kecil mngertilah hakekatnya
jika ini bukanlah kerdilnya ikatan batas
atau sekedar perang kesetiaan sebagai umat

hanya
dia tahu terbayang terang di mata masa
lalu bertukar rupa ini segera....
Gadis kecil dunianya pengap harap

Dia percaya sekalipun bujuk hilang ombak
sedu penghabisan bisa terdekap
sungguh mungil bibir itu teramat dikenali
bukan untuk bersandiwara
atau untuk menggugat Tuhan
atau sekedar berhenti, karena dia telah menolaknya menjadi koma
atau untuk mengenali darimana abu berasal
gadis kecil memungut cinta di dunia ketulusan

entah

masihkah punya harapan?
karena khayal dan harapan terlampau dekat jaraknya
ataukah jiwa sedang di ledek oleh pikiran

ntah...hati tidak tau pasti
tapi aku mau terjaga ketika batin tertidur

yang ku tau hidup tidak memberikan sesuatu yg kumal
karena hidup telah memberikan kepercayaan untuk tinggal dengan orang yang sezaman....

beginikah caranya menunjukkan ketaatan itu
Aku tidak mampu memegangnya
walaupun bara ini tidak sebenderang yg aku sangka
tapi siapa yang telah membuat api ini keluar dari hatiku

karena yang kukenali adalah diriku
bagai hakekatnya hati yang hanya mampu mencintai dirinya sendiri

dirimu hanya udara


dirimu mungkin udara
hanya lewat dan tidak tersentuh hatiku
Tapi tahukah kamu….
Aku tidak menuntut jiwa ataupun tubuhmu....
karena aku pasti akan menyatu dlam sukmamu

Walau Kau sembunyikan wajah-Mu
Jauh daripada pandangan mata

tak ada lagi yang dapat dirahasiakan yg tersimpan pada kerasnya angin
tanah telah merubah menjadikan humus
dan dari mulut anak-anak itu, kata akan menjelma Kitab Suci
namun sampai kapan membujuk langkah agar tak melewatkan duka yang patuh
menuju hulu waktu....
tapi selalu ingin kusampaikan pada hati
Kalau diri Masih mentah menilai kehendak

berebut bahagia


jangan sembunyikan itu sebelum matahari terbit
dan biarkanlah mendayung Sejenak, rupa akan tampak maunya ketika tiba sebelum menerima pencerahan subuh nanti
mata tak akan pungkiri cahaya
karena pengorbanan hati ada dalam hati.......
Kenapa harus berebut bahagia...
hasrat hanya selubung yang menirai cinta...
meskipun hati terkadang rapi,
dan seringkali membuat diri tak mengerti
tapi hati percik kecil cinta sejati....
Yang hanya dapat dipahami usai membaca nikmat nikmat sejati.....
karena hati hanya dapat dimengerti oleh hati......

kelembutan suara

mengapa malam ini rindu hanya tersenyum sendiri..bukankah rindu milik dua hati....??
esok jangan engkau biarkan lagi pelangi melepas warnanya hingga menjadi bianglala tak bernama
karena hikayat, akan membicarakan satu sukma dalam dua raga....

kelembutan suara itu,,,berbisik,,,bersembunyi......
hingga pikiran kerap membuat endapan, dan membuat dangkalnya hati

jangan semai dan tebarkan keraguan

hey..........karena sesungguhnya keterbukaan selalu memberikan keleluasaan hati.......

hati pengikat amanat


musim semi cemerlang
bunga merah itu,,,,,inikah tersebab cinta,,,,,,,,,,?
mungkin karena cahaya mentari atau karena mahkota itu tersebab cinta?
hanya yang ku tahu cintalah penyebab adanya hati.......

bukankah Engkau yang kenalkan kehendakmu hingga "Keinginan" menghuni hati, tapi mengpa trkadang "Keinginan" menyeret kepada kegelisahan....mestinya tanpa ini...karena cinta bukanlah "Keinginan" yang mewujud....

cinta membuatkan simbol ditiap kehadirannya dan membuatkan sayap sayap bagi jiwa.....hingga raga dan sukma serupa cinta....tapi mengapa menjadikan raga kusebut "Aku,,,,ini milikku, ini milikku",,,,,,bukankah diri tiada berpunya...

jika disadari raga dan
namun hanya terdiri dari debu
Seberapa lama cahaya mentari benderang
namun jiwa tak akan pernah mengenalkan kelam
karena jiwa... "te'rak tak kalaban adhamar".....

hari ini jadikan hati mengenal keindahan....karena mata yang terbuka telah ajarkan untuk mennyukai cahaya....

ketika nafsu ajarkan kebencian, namun hati mulai mengerti akan kerinduan
“telah kujadikan diri, hati yang tersenyum dan bukannya hati yang tertawa."

"waktu seumur tubuh namun cinta sekujur tubuh......."

“tak selesai jgakah pikiran memperlihatkan ketakutan keterpisahan jiwa pada raga sedangkan hati mengetahuinya jika semua akan kembali kepada cintaNya"

hi..!!


hi..!! seberapa banyak sudah hutang yang tak mungkin terbayar, pada mata, pada telinga, pada raga yang senantiasa menemani hasrat ini...
ntah.........ini bukan kepemilikan.....
lalu bagian tubuh yang mana agar cintaNya tidak membuat berasa cemburu.....??
karena jiwa telah berada di kemahaan cinta......
jika lidah jadi penghuni mulut kata akan terucap namun ucap itu tak akan pernah ada jika mulut tak berlidah.....
tapi tidak dengan hati karena hati telah terlibih dahulu membisikkan segala yang ingin dikatakan......

inikah hati.......

di sepertiga malam....
kukuliti jauhari
air mata telah tergenang dibawah bintang...
ku cari di bilik rasa
hinggga disadari...
hati telah sembunyikan Matahari yang tiada pernah terbenam

dimanakah damai yang dijanjikan itu...
malam yang sempat kupungut itu.. kini berceceran
ku jadi penakut karena mulut pilu pasti di situ
sejak hati mulai terbagi.....
benarkah kejujuran yg terucap itu sebening hakekatnya...
semoga setulus engkau memerahkan bibirmu dengan gincu
inikah hati.......
begitu mudah dan senangnya memberikan ganjaran

kejujuran dan kepedihan sama menyakitkannya.....
Hingga Kudapati sore berada di antara dua waktu,
yang keduanya kan segera saling berganti,
karena siang dan malam telah ajarkan...
jika setiap kali dirinya berlalu hilanglah pula sebagian dari diriku.....

Segala puji bagiNYa, yang diseluruh waktu selalu memberi kebaikan...........
"Orang yang berakal bukan orang yang mengetahui yang baik dari yang buruk. Akan tetapi orang berakal orang yang mampu mengenali mana yang baik di antara dua keburukan............"

kucuri rindu

matahari itu, tua bercahaya
dengan dalilnya pula Ia mengenalkan wajah rindu

jika rindu memiliki dua sisi
yang satu kesabaran dan yang satu adalah nafsu
Percayalah....!! sebenarnya rindu adalah hati yang menyala

kupahami makna adaku.....
kala nafas terhampar bercampur udara

ingin kucuri rindu lebih banyak agar mampu melenyapkan diri
namun paru selalu mengambilnya tak lebih dari yang dibutuhkan
dari kelir Matahari mendekat yang tenggelam seketika

kian kukenali makna adaku.....
hari ini ada esokpun tiada

semestinya tak perlu kukuliti raga merogol sukma
karena hati memiliki matahari,
ketika terbenam,tapi tak benar benar menghilang.....
karena kalbu telah cukup berikan cahaya ....

demi matahari

demi matahari, waktu yang mengambang
tak cukup juakah memperingatkan
begitu cepatnya siang menepi
begitu lekasnya musim gugur menghampiri
namun jiwa selalu tertimbun dalam dunia yang sama

ah...teramat angkuhnya hati

bukankah kita tak perlu tua dalam tanya
karena nafas akan segera sepi tiba-tiba

membebaskan bintang


debu ini disediakan untuk membuat jejak
seperti halnya tubuh terpahat karena tanah
namun berapa bnyak sudah jarum jam sibuk membilang
bumi di pijak tanpa mengaduh

mengertrlah jiwa...!!
jika kesabaran itu,,,cinta
dan engkaupun ada......karena nyawa setia dalam usia
sebelum doa tersusun dan kata membuat hati terpencil

hey diriku.. katakan...!!!

ditempat,,,dimana pikiran selalu ingin membuat aturan
karena malam akan segera ajarkan mati sesaatnya
hingga larut kembali dapat membebaskan bintang

maka segeralah...!!
pagi selalu memberikan bukti
jika nyawa adalah doa yang sampai

pikiranku

pikiranku......
jadilah hamba yang cinta
jngan jadi hamba peminta minta
karena memohon bukanlah perintah yang berupa doa

satu kata membuat hati terpencil
ataukah jiwa akan sllu tersesat di rimbunan kalimat
katakanlah dengan rasa karena hati memiliki bahasa sndiri
....""kejujuran"".....

terang saja jasat akan mengabu
sebelum jawab kan ada
kmana bunga menanggalkan warnanya
sebelum tanya akan terjawab
kemana lenyapnya api di pembakaran
karena rasa telah berwujud di kehampaan....

kumulai sujudku



kumulai sujudku.. di pelaminan ruh,
ku ulang dari jengkal pertama

hati selalu menyimpan teka teki
dari Cinta yang tak kan kutemukan bentuknya
hingga sepi tertinggal dalam sunyi

Apakah dengan kita bicara pasti usaikan sudah
hati pembawa rahasia keharusan untuk ditanya
hingga di kedalamannya tak ada misal yang bisa kukenal
hanya.......
Mati yang tak pernah pasrah
simpan sajalah risalah ini dan itu,,, yg di punya
karena Bagi dunia kita cuma cerita lama
tinggal sesaat segaris terhenti, lalu semua kata hilang arti

Hey hati

Hey hati....mengapa kesadaran selalu menyembunyikan kejujuran dari sisimu........
sadarilah hati...
tubuh sedang berdiri di hamparan dan tutur lembut kejujuran bumi,,,
biarkan hati dan akal berjalan bersama karena jika salah satu lelah maka salah satu akan menghibur dan memeluknya......

takut berbuat salah akan mengikat pikir namun membebaskan ntuk melakukan kesalahan akan merusak hati.....

mayat keseribu yg menunggu janji


warna hampir sama, sakit dan kabur begitu samar
kesuluruh badan... sudah.. kualamatkan salam
namun sakit masih serupa darah
mungkin ikhlas terlihat hampir
tertangkap sekali terlepas kembali...

sebisa sampai di kata, sebisa paut di mulut
ucapkan sekabut ingatan yg gamang disebrangi
karena hati bukan untuk dibebani dan jg bukan ntuk dibatasi

kueja hati Adam yang sempat tiba
di hutan hutan tua
lalu tiba tiba di sini
ini bukan sekedar mnyisihkan hidup ntuk mati
atau ntuk, pertmuan, perpisahan,dan perjmpaan kembali
atau ntuk melulur suci selapu fitri, menegur sepi....
ahh........
tubuh hanya mayat keseribu yg menunggu janji....

terhenti pada titik

t i d a k.........!!!
sebisa apapun menggeser huruf
hari ini telah dipilih
hati hnya mampu menafsir baik dan buruk semampu yg dibisikkan
atau...
hanya membeku pada aku
lalu terhenti pada titik...

menunggu cinta menjemput jiwa


wahai hati yang takut mati
jangan dengan separo hati !
walau kita terlanjur ada disini dng dosa yg mencari bukti...
karena kepergian kan terjadi pasti....

Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
biarkan aku berbenah bergelut senda mendoa tiba
karena Mati datang tidak membelah...
tapi apakah ini hanya untuk menunggu cinta menjemput jiwa....

malam ini kusapa yg telah meniupkan ruang dan waktu
sebelum kebinasaan menjadi mutlak
jika hati belum merakit cintaMu dengan sempurna...

tak ada yang sia-sia


kelopak di blukar daun
tmbuh gugur bersemi
tersungkur jadi humus
adakah yang sia-sia
karena bumi menerima tanpa mengaduh sewaktu perdetik ludah kan jatuh

Syaidhina Ali

inikah mimipi mimpi itu
kenangan yg membuat diri merasa pernah ada
suatu hari nanti..
tapi jga terlahir
kau menangis, menjeritkan namamu pada langit setinggi itu
karena hidup akan segera memberikan tanda
kalau qudrat telah menjadi tiba

tidurlah


tidurlah...!!
seperti kekal sewaktu bercakap dengan hati
walau dunia sebentar waktu
jejakmu disini mewariskan sampai
aku tunggu hingga terbangun nanti
sambil kubuatkan engkau do'a
agar kau mengerti
jika mata terbuka hidup ini tak ada yang rahasia....

Aku

Aku....
rindu rasa
rindu rupa
nanar gila sasar
tiada rupa
lalu cinta harus kutempatkan dimana
ntah.......

kehidupan

kian larut kehidupan kian kelam trasa,,, namun kehidupan selalu menyediakan tempat untuk membaca rahasia bintang......
sekali memasuki rumah kehidupan,,jangan pernah tanyakan kesiapannya karena hidup bukanlah permintaan......
prinsip....jika aku tidak memilikimu aku akan mudah terombang-ambing tpi jika aku memilikimu aku akan terjebak di ruang egois itu....ah..

terkucil di rimbunan uang


panas.....
angin telah mati

wajah wajah lelah
gelisah tak menjangkau pegang
harap isyarat dapat
di bumi yang kehilangan tunggu
anak kecil peminta minta itu....
terkucil di rimbunan uang

UNTUKMU HATI


sepagi ini....
ketegasan berdiri di atas kutub
sewaktu langit belum berubah

terdengar engahnya nafas

ini bukan sekedar hanya ingin berbagi dingin
tpi kuharap rahasia matahari akan mencair tanpa kentara

langkah kehilangan tuju


ketika warna tak diketemukan
udara berserbuk dikeringat bumi
kesempurnaan teramat lambat
hati kehilangan tajam
jarak kehilangan panjang
dan....
langkah kehilangan tuju...

engkau tak lagi jadi sempurna


Sebelum ini engkau tak pernah tak sedia tak hadir dalam hidup sesaatku
tapi telah Cukup bagiku mengetahui,
Hingga engkau Terjerembab dalam hianatmu
benar sudah khirka kekhawatiran yg membungkus jiwa
engkau tak lagi jadi sempurna
Ya Allah...
Aku berdoa untuk seorang perempuan yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yg akan meletakkan diriku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Perempuan yg tidak hanya mencintaiku tp dpt menasehatiku ketika berbuat salah