"laut adalah kita dan Kehadiran senja adalah penghantar kesepian yang indah di kehidupan lain dalam satu bundel besar riwayat diri. Menyuguhkan kesadaran, bahwa hidup patutlah disyukuri dengan cara dinikmati. Menempatkan diri dalam antrean panjang umat manusia menuju kematian yang secara random sudah ditentukanNya. Kita tinggal menjalani siklus yang sudah dengan agenda yang disembunyikanNya. Makanya, jangan kita cemaskan kematian karena itu pasti "
haruskah kita menafsirkan senja kataku
" menafsirkan senja,itu harus katamu dengan lantang" karena sebenarnya menafsirkan senja adalah menafsirkan kehidupan secara manusiawi. Senja mengajarkan untuk mengkalkulasi masalalu dan mempersiapkan diri untuk masuk ke masadepan yang misterius. Senja adalah penggambaran dari siklus kehidupan bumi manusia, dimana semua yang berawal pasti menemui akhiran, seperti halnya kelahiran adalah tanda tangan kontrak untuk kematian. Semua berjalan sesuai siklusnya dalam irama dan genre yang sudah ditentukan Tuhan, manusia tinggal menjadi pelaku, dengan rencana dan keputusan, lalu mengikuti konskwensinya dimasa depan yang akan menjadi masa lalu besok atau esok hari lagi.
Alangkah angkuhnya langit walau dengan pintu terbuka tapi tidak memberikan kepastian menerima, kecuali angan dan kenangan yang menyerupai gua dan akan menjadi sepi tiba-tiba. namun hal itu yang membuat aku tak mampu melupakanmu.....di pintu kampus...
Alangkah angkuhnya langit walau dengan pintu terbuka tapi tidak memberikan kepastian menerima, kecuali angan dan kenangan yang menyerupai gua dan akan menjadi sepi tiba-tiba. namun hal itu yang membuat aku tak mampu melupakanmu.....di pintu kampus...
Regina
mozaik waktu, diteras kampus 1998
Tidak ada komentar:
Posting Komentar