Selasa, 23 Maret 2010

TINGGALLAH HATIKU


Berapa lamakah hatiku akan tinggal
membicarakan Cinta yang tak dapat dibandingkan
aku harus berburu

Karena semuanya milik akal yang bersarang

menjelmalah ke dalam PERBUATAN
karena cinta menentramkan angan

GELISAHKU

Kelahiran, kesanggupanku untuk kembali
aku tahu persis bahwa matiku,hadirku kujanjikan menemukan cinta

dengan dua persaksian ini cukuplah sudah

telah kupunya cinta
namun mestinya aku merasa malu kalau masih mengkhawatirkan sesuatu.
tapi…..
aku gelisah,karena tak kulihat wajahmu
Kau telah menutup rapat bibirku,
cintamu menutupi sekujur hidupku

katakan tentang Diri-Mu, cinta
Agar segala makna terpahami

masihkah engkau ingin merahasiakan
Berpura pura menjadi tiada
Lalu Menjadi cahaya

aku jelas dan nyata.

Kemanakah benih rindu ini
Aku menanti tanda musim Pada cintamu
Untuk Menjadi kelahiran kembali

Selasa, 16 Maret 2010

BAYANG BAYANG

telah kubuang buang tak kunjung sirnah
terus saja meng-ada sepanjang tubuh
padahal aku sudah telanjang

kemaren didepan hati
bayanganku tertinggal
karena hanya seekor burung, kicaunya terbangkan senyap

bayangan ini ikuti kemana ku pergi
kudatangi gelap dirumah qalbu benamkan diri,
namun bayangan ini kian mejadi

usai subuh, kubuat diri hingga padu
kuberharap fajar usaikan sudah
tubuhku merasakan saja sudah cukup walau separuh hati
karena
cahaya pudarkan bayangku

Kamis, 11 Maret 2010

Rindu Rahasia cinta yang tersamar

Sunyi lirih
Ketika kata telah berakhir
Menyatukan
Panca indera yang saling diam

kerinduan tanpa tapi...........
Bukan koma,
tanda seru,
atau tanda tanya...
hanya ejaan dasar ketika hati menjadi fitrah

dan rindu tetap menjadi Rahasia cinta yang tersamar

Rabu, 10 Maret 2010

Aku rindu

Aku rindu
Tapi haruskah sedemikian nyeri
aku tak tahu
Apa darimu yang akan kurindukan……………
Namamu….
ciptamu
ataukah hidup yang tak mati

Mengertilah aku keterbatasan hati

namun tetap Ingin kupinjam cintamu
Karena Hadirku adalah keterbatasanku
ketika kurasakan kasihmu

enkau adalah hidupku
Engkau adalah hakekat sukmaku

Senin, 08 Maret 2010

ADAKAH PUNYAKU

Mata kutatap berlapis lapis cahaya
Dengan nafas yang telah hiasi diri
tangan ini merengkuh cintamu

Jiwa ini milikmu
Hati ini adalah punyamu
Semua yang kupunya adalah milikmu

Lalu manakah yang kupunya…………
Aku tak ada…………………………..

Aku ada karena adamu
Aku ada bukan pintaku
Aku karena kehendak cintamu
Sungguhpun aku tahu engkau adalah rahasia cintaku

Rabu, 03 Maret 2010

AKU DALAM RUANG

Aku dalam ruang
Nafas sesak keubun –ubun

Aku dalam ruang
Gerak bukan aku
Suaraku tersekap,tak sampai

Aku dalam ruang
Jantung mengerjat ngerjat
Memergoki beku
Aku dalam ruang
Terdiam bukan aku
Aku hanya seakan –akan

air mata

Tangisku inikah yang kau inginkan
Kuberikan air mata
agar suara hati tercurah, walau engkau telah mendengar
perlukah ku perlihatkan air mata, agar tampak cintaku
tapi engkau menyukai rasa yang mengalir dalam kalbu

air mata ini ucapku
air mata ini rasaku
air mata ini pedihku
jika kata dan hati tak lagi mampu mewakili

Senin, 01 Maret 2010

AKU CINTAKU

cinta bukan detak jantung yang berdegup
bukan cahaya yang mengalir jadi desir darah
cinta senantiasa ada
mengikuti rasa
tapi cinta bukan rasa
cinta sesungguhnya AKU

cinta selalu menatap
mendengar dan berucap
cinta pada diamku
yang akan kembali menjadi cinta
pada samudera keabadian

Malam itu

ini bukan malam pertama
kusujuti jiwa
kidungkan persembahan
memasuki goa-goa pelita
mengembara melintasi debu-debu cinta

Seterbit matahari telah terlewati
walau ujung cahaya masih jauh

aku mendengarmu
aku mendengar
dari cakrawala
dan merasakan desah lembut suaramu
hantarkan pada tiap sisi langit
menuju dunia jiwa-jiwa
ketika menunggu pohon kehidupan
gugurkan daun-daun ketetapan

BISAKAH AKU MENYUKAI

Sesantun hati, sesantun ungkapku
Setelah bibir usai berucap
Siapakah suara itu?
Inginku bukan engkau
Tapi aku
Atau
Kita,?
Bersama,
Tidak sendiri
Aku hanya mendengar
Menjadi boneka
Yang merasa memiliki
Namun
Sendiri
Atau engkau
Hanya membuat teka-teki
Agar mengerti siapa aku dan aku
Lalu jika semua kupahami
Sisakan untukku
Bintang yang tak jatuh
Jadi Rahasiaku!
Tuhan.
Aku hanya berpura-pura mengerti
Dan telah bertemu,dengan aku
Tapi kenapa harus dengan aku
Bukan engkau,TUHAN

PRASANGKAKU
Aku telah menjawab rahasiamu
Tapi kian memblukar dihati
Jiwa telah kehilangan kejujuran
Akan arti percakapan engkau dan kalbu
Lalu dimanakah harus kutunggu
Seribu bisu yang berbicara.

Cahaya Infiltrasi

Rembulan perak
Membelah rimba, menyingkap pelita
Rembulan perak
Cahayakan hati, tebarkan wangi
Tapi,
Aku bukan keseribu pemiliknya
Rembulan perak, penyanggah jiwa

BAHTERA NUH

Telah kularungkan bahtera Nuh
Agar ada yang tersisa
Sejumlah keyakinan
Kularungkan perahu-perahu Nuh
Dengan ingatan, pada samudra kerinduan
Lalu siapakah? Berlayar arungi keabadian

BONEKA KAYU TAK BERUKIR

Aku mainan-mainan itu
Boneka kayu tak berukir
Lalu diselimuti darah

Aku boneka keseribu
Yang mengikuti kisar angin
Terhempas, keras, lepas
Kenapa mesti aku ?
Ikuti gelombang asmara ini

BERBISIK

Telah kupelankan suara
Agar tak tedengar, berbisik
Tapi bukan aku suka kesunyian

Angin
Juga membuat rahasia
Dengar desir
Pada rongga
Aku sudah hembuskan berjuta kali
Dan rinduku kian menjadi
Lalu dimanakah rahasia ini

SUATU KALI KETIKA MENDUA

Suatu kali, diperbatasan
Jangan harap cinta semusim
Kuburku telah lama kugali

Suatu kali, makilah
Aku tengan mendua
Berupaya Satu

Suatu kali, biarlah sendiri
Inginku mati dunia
Merajam raga

Suatu kali, nyaman dirasa
Kupinta waktu tak terbatas

Suatu kali, dicerita
Aku adalah engkau dan kembali aku